Study

Persiapan Packing untuk Keberangkatan Studi ke Luar Negeri

picture: pinterest.com

Ketika waktu keberangkatan ke negara tujuan telah terjadwal, tentu kita diliputi perasaan yang bercampur antara senang dan bingung. Senang karena akan segera mewujudkan mimpi studi di luar negeri, dan bingung apa saja yang perlu diperlu dipersiapkan untuk dibawa, apalagi jika hal ini sebagai pengalaman pertama. Tulisan ini mencoba menjabarkan persiapan apa saja yang perlu dilakukan dalam packing untuk mengurangi rasa bingung dan khawatir ketika berangkat berdasarkan pengalaman pribadi ke negara tujuan Inggris.

Koper Bagasi

  1. Pilih jenis koper yang berbahan polycarbonate yang memiliki tekstur keras namun lentur. Selain tipe ini, ada juga bahan kain dan nylon sistetis, namun ada resiko sobek sehingga lebih direkomendasikan bahan polycarbonate. Tipe bahan ini biasaya ada dua jenis yaitu glossy dan dove. Direkomendasikan yang tipe warna dove/tidak mengkilat, karena apabila tergores, akan tidak terlalu terlihat jika dibandingkan dengan model warna yang mengkilap (glossy).
  2. Ukuran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan selera serta fasilitas bagasi yang disediakan oleh maskapai penerbangan (23-30kg), bahkan untuk maskapai Garuda Indonesia bisa sampai 40kg. Hal ini dikarenakan ukuran akan berhubungan dengan berat maksimum sebuah koper. Akan lebih fleksible untuk memilih ukuran koper antara 25-30inc. Hal ini dikarenakan ukuran tersebut cocok untuk mahasiswa untuk keberangkatan awal studi ke luar negeri yang umumnya membawa barang yang sangat banyak, khususnya bagi kaum hawa.
  3. Merek koper sangat beragam mulai dari merek import ataupun merek lokal. Merek import umumnya dibuat di Cina, meskipun produk tersebut merek asal Amerika, Perancis dan Jepang. Harganya juga beragam mulai dari Rp500.000, sampai dengan Rp5.000.000 ke atas tergantung merek dan ukuran. Namun, bagi pencinta produk Indonesia ada merek lokal dengan kualitas global yaitu merek “Bagasi”. Merek ini adalah merek lokal dan dibuat juga di Indonesia, sehingga harganya pun lokal. Ada juga merek Lojel yang dibuat di Indonesia, namun asal merek ini berasal dari Jepang.
  4. Tips memilih koper untuk bagasi yaitu pilih yang dilengkapi dengan empat roda ganda 360 derajat, kunci TSA lock, risleting kumparan ganda, dan berbahan polycarbonate yang ringan. Selain itu, bagi yang berminat menjaga permukaan koper terhindar dari goresan dapat membeli cover yang terbuat dari kain atau plastik transparan yang dijual secara terpisah di toko tas.
  5. Tas koper merek Bagasi (https://kumparan.com/kumparanstyle/bagasi-brand-koper-lokal-terbaru-untuk-liburan-yang-stylish-1542877489998349925) dapat dijumpai di toko Bags Corner di ITC Kuningan di samping Mall Ambassador (https://bags-station.business.site/). Selain itu, dapat dibeli via jasa online shopping seperti Tokopedia dan Shopee.
  6. Isi dari koper bagasi nantinya akan disimpan barang-barang yang tidak dapat disimpan di tas kabin seperti cairan yang lebih dari 100ml, pasta gigi, lotion, minyak dan parfum. Selain baju dan jaket tebal.

Tas Kabin/Hand Luggage

  • Jenis tas ini sangat beragam bisa jenis koper ukuran maksimal 20inc dan berat maksimal 7kg (periksa kebijakan bagasi kabin maskapai untuk lebih detail) atau jenis tas ransel. Kedua jenis ini nantinya akan digunakan untuk menyimpan laptop, jadi pastikan keduanya memiliki tempat khusus untuk menyimpan laptop agar lebih aman.
  • Isi dari tas kabin juga terdiri atas dokumen penting seperti CAS (Confirmation of Acceptance for Studies) untuk negara tujuan Inggris, atau surat yang menjelaskan sponsorship dari universitas tujuan, LoA (Letter of Acceptance), Passport dan Visa, print out tiket pesawat, health certificate & TB certificate (asli), bukti pemesanan akomodasi, bukti pembiayaan beasiswa (Financial Guarantee Letter), dokumen-dokumen akademik (ijazah, transkrip dll) yang asli atau legalisir yang digunakan dalam pendaftaran, uang tunai dalam mata uang negara tujuan, obat-obatan khusus yang harus dibawa, dilengkapi dengan surat keterangan dokter, dokumen asuransi (jika ada), daftar barang bawaan di koper bagasi (diperlukan jika harus klaim ketika bagasi kita hilang), print out alamat akomodasi dan nomor telepon teman atau keluarga di negara tujuan. Semua dokumen di atas untuk persiapan jika pihak imigrasi meminta untuk ditunjukkan. Pengalaman saya, semua dokumen tersebut tidak ditanyakan oleh pihak imigrasi UK ketika tiba di bandara Heathrow, mungkin passport dan keterangan visa yang ditempel di passport sudah cukup dan juga antrian yang panjang serta waktu yang ketika itu menunjukkan pukul 10 malam waktu London. 🙂

Berikut delapan hal yang perlu dipersiapkan sebelum dan ketika keberangkatan:

  1. Makanan dan bumbu khas Indonesia. Makanan khas Indonesia yang strongly recommended untuk dibawa adalah Mie Instan (Indomie, dll), abon, kecap manis, bumbu pecel dan sebagainya sesuai dengan selera. Sedangkan bumbu instan seperti bumbu opor, nasi goreng, rendang, cabe kering bubuk, merica, kunyit bubuk, dsb. Untuk bumbu dan bahan makanan yang sehat dapat juga dibeli di lemonilo.com (https://www.lemonilo.com/bahan/bumbu-masak) tersedia juga mie instan sehat terbuat dari sayuran, silahkan kunjungi website di atas untuk lebih detail. Meskipun beberapa bahan di atas juga tersedia di negara tujuan, namun perlu untuk membawanya pada saat kedatangan pertama karena perlu eksplorasi untuk mencari toko yang menjual bahan di atas dan pada untuk mengobati kangen cita rasa masakan tanah air biasanya pada bulan kedua dan ketiga.
  2. Kartu SIM/Telepon seluler. Selain untuk keperluan komunikasi dengan teman atau pihak yang menjemput di bandara, kartu ini juga dibutuhkan untuk koneksi internet sehingga pastikan paket pembelian juga tersedia paket datanya. Meskipun di bandara disediakan fasilitas wifi gratis, paket data digunakan untuk mencari informasi seperti rute dan jenis moda transportasi dari bandara ke alamat tujuan ketika sudah keluar bandara. Hal ini sangat penting khususnya bagi rekan-rekan yang tidak ada penjemput di bandara. Oleh karena itu, aplikasi google map sangat diperlukan untuk mengarahkan rute.
  3. Print Out alamat tujuan di negara tujuan dan nomor teleponnya (jika ada). Pengalaman saya pada saat awal kedatangan di London, gaya komunikasi termasuk aksen bahasa Inggris perlu menyesuaikan. Hal ini karena London atau UK dikenal dengan kota dan negara multi etnis yang memiliki gaya dan akses yang berbeda-beda. Oleh karena itu, print out alamat dapat digunakan untuk membantu petugas atau diver taksi untuk memberikan informasi untuk menuju alamat tersebut. Caranya sangat mudah, cukup sampaikan dan tunjukkan bahwa tujuan kita adalah alamat yang tertera dalam kertas yang kita tunjukkan).
  4. Survei rute bandara-kampus/tempat tinggal. Informasi dari suvei awal ini sangat membantu kita ketika tiba di negara tujuan agar tidak “blank”. Sehingga, ketika kita bertanya kepada petugas bandara/security itu pun hanya untuk mengecek atau klarifikasi. Survei juga dibutuhkan untuk estimasi waktu yang diperlukan dalam perjalanan menuju alamat tujuan dan termasuk biaya yang dibutuhkan. Pada aplikasi google map tersedia estimasi biaya perjalanan jika menggunakan taksi konvensional dan taksi online.
  5. Booking accommodation. Sangat direkomendasikan untuk melakukan pemesanan akomodasi sebelum keberangkatan. Hal ini dikarenakan untuk menjamin ketersediaan akomodasi dan mengurangi ketergantungan kita kepada teman untuk menumpang dalam waktu yang cukup lama. Perlu diketahui, untuk mencari akomodasi secara langsung adalah bukan hal yang mudah, perlu waktu yang tidak sedikit untuk mendapatkan akomodasi yang sesuai dan cocok. Selain itu, pastikan juga bahwa waktu check in di akomodasi yang telah dipesan disesuaikan dengan waktu kedatangan. Memilih akomodasi yang disediakan kampus lebih aman untuk tahun pertama, jika biaya sewanya sesuai dengan budget. Dengan adanya akomodasi yang telah dipesan, alamat tujuan yang akan dituju pun akan lebih jelas dan pasti.
  6. Peralatan yang perlu dibawa meliputi adaptor colokan listrik (fused adaptor), terminal listrik dan rice cooker. Adaptor colokan listrik perlu disesuaikan dengan tipe yang digunakan di negara tujuan (kalau di Inggris menggunakan yang tiga pin). Agar lebih fleksibel bisa mencari jenis adaptor yang universal, artinya dapat digunakan di berbagai tipe di seluruh dunia. Terminal listrik diperlukan untuk menghemat jumlah adaptor listrik yang harus dibeli. Dengan terminal, dibutuhkan cukup satu adaptor listrik kemudian disambungkan dengan terminal listrik yang sesuai dengan elektronik asal Indonesia. Adapun rice cooker, berdasarkan pengalaman saya, dibutuhkan pada saat hari-hari pertama di negara tujuan, khususnya hari pertama. Pada hari pertama, kita belum tahu di mana mencari makanan yang terdekat, apalagi dengan status kehalalan yang jelas. Oleh karena itu, dengan adanya rice cooker, kita dapat memasak mie instan untuk mengisi energi. Meskipun, di beberapa toko di UK tersedia rice cooker, namun pada awal kedatangan kita tidak akan sempat untuk berkeliling-keliling karena kelelahan. Selain itu, pada hari pertama kedatangan, sangat disarankan untuk istirahat full seharian, untuk menjaga stamina dan penyesuaian ruang waktu yang berbeda serta relaksasi setelah perjalanan yang menempuh jarak dan waktu panjang.
  7. Aktivasi mobile dan internet banking. Sebelum berangkat pastikan fasilitas online banking seperti mobile dan internet banking milik kita sudah aktif dan siap digunakan. Fasilitas ini sangat penting untuk melakukan transfer dari rekening di Indonesia ke rekening baru kita nantinya di negara tujuan. Perlu juga mempelajari batas maksimum transaksi masing-masing kartu/rekening serta fasilitas pembayaran internasional seperti Visa atau Mastercard.
  8. Tukar uang ke GBP atau mata uang asing sesuai negara tujuan. Untuk kasus perjalanan saya, jumlah antara GBP 250-500 sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan peralatan sehari-hari untuk jangka waktu dua sampai tiga pekan. Membawa uang cash lebih dari jumlah di atas juga tidak ada masalah, hanya saja perlu dipertimbangkan resiko kehilangan dalam perjalanan. Sehingga, beberapa sumber menyarankan untuk memisah penyimpanan uang yang dibawa, misalkan sebagian disimpan di dompet, di saku celana, saku jaket, tas ransel dan tas koper bahkan di kaos kaki.